Jumat, 09 Oktober 2009

TEKNIK PERANCANGAN BASIS DATA

A. Pendahuluan

Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan
basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu
bagaimana basis data yang akan dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan
saat ini dan masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan perancangan basis
data baik secara fisik maupun secara konseptualnya. Perancangan
konseptual akan menunjukkan entity dan relasinya berdasarkan proses yang
diiginkan oleh organsisasinya. Untuk menentukan entity dan relasinya perlu
dilakukan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa
yang akan datang.

Model Konseptual basis data
Perancangan model konseptual basis data dalam sebuah organisasi menjadi
tugas dari Administrator basis data. Model konseptual merupakan kombinasi
beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model
konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, DBMS digunakan,
Hardware komputer dan model fisiknya.
Pada perancangan model konseptual basis data ini penekanan dilakukan
pada struktur data dan relasi antara file. Pada perancangan model konseptual
ini dapat dilakukan dengan menggunakan model data relasional.
Teknik Model Data Realsional ada 2 yaitu :
• Teknik Normalisasi
• Teknik Entity Relationship

Teknik Normalisasi
Proses normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi
tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi
dilakukan pengujian pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saateknik menambah/menyisipkan, menghapus, mengubah dan mengakses pada suatu
basis data. Bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka perlu
dipecahkan relasi pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain
perancangan basis data belum optimal.

Field (Atribut) Kunci
setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa field atau satu set field yang
dapat mewakili record. Misalnya Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) merupakan
kunci dari tabel mahasiswa suatu Perguruan Tinggi, setiap pencarian cukup
dengan menyebut nomor mahasiswa tersebut maka dapat diketahui identitas
mahasiswa lainnya seperti nama, alamat dan atribut lainnya.
Nomor Pegawai (NIP) bagi data dosen, NIK untuk data karyawan,
Kode_Kuliah untuk data Mata kuliah, dan lain sebagainya.

Jenis Atribut Pada Entitas
Atribut yang melekat pada suatu entitas ada bermacam tipe seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
• Atribut Sederhana : atribut sederhana merupakan atribut atomik yang tidak dapat lagi dipecah menjadi atribut lain.
Contoh: Entitas mahasiswa mempunyai atribut sederhana berupa NIM, Nama Mahasiswa .
• Atribut Komposit : atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat
dipecah menjadi sub-sub atribut yang masing- masing memiliki arti tesendiri.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut alamat. Alamat disini dapat dipecah menjadi sub atribut seperti nama_kota, kode_pos.
• Atribut Bernilai Tunggal: yaitu atribut yang hanya memiliki satu nilai untuk setiap barisnya.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM, Nama, Alamat isi data dari atribut ini hanya boleh diisi dengan 1 data. Setiap mahasiswa hanya memiliki 1 NPM, 1 Nama, 1 Alamat.

• Atribut Bernilai Jamak: yaitu atribut yang boleh memiliki lebih dari satu nilai untuk setiap barisnya.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Hobby isi data dari atribut ini boleh lebih dari 1 data. Mahasiswa Roshita memiliki NPM 13402021 beralamat di Jalan Garuda 32 Yogyakarta memiliki Hobby (Olah Raga, Nyanyi, Masak dan Nonton TV)
• Atribut Harus Bernilai: yaitu atribut yang harus memiliki nilai data untuk setiap barisnya. Biasanya atribut seperti ini sudah ditetapkan dalam perancangan tabelnya sehingga jika dalam pengisian dokosongi akan terjadi kesalahan.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM dan Nama_Mahasiswa yang harus diisi datanya, sebab jika tidak diisi akan terjadi kekacauan dalam basis data.
• Atribut Bernilai Null: yaitu atribut yang boleh tidak memiliki nilai data untuk setiap barisnya.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Alamat, Hobby, Nama_Pacar yang boleh untuk tidak diisi tetapi kalau diisi akan lebih baik,
• Atribut Turunan: yaitu atribut yang nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut lain yang berkaitan.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut IPK yang diperoleh dari pengolahan atribut Nilai pada tabel (entitas Nilai) dengan kode NIM mahasiswa yang sama dan diproses sehingga menghasilkan IPK untuk mahasiswa yang bersangkutan.

Kunci Kandidat (Candidate Key)
Kunci kandidat adalah satu atribut atau satu set atribut yang
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity. Satu set
atribut menyatakan secara tidak langsung dimana anda tidak dapat
membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik.
Jika kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut
sebagai composite key (kunci campuran atau gabungan).
Contoh :
File mahasiswa berisi :
• Nomor Pegawai
• No KTP
• Nama Pegawai
• Tempat Lahir
• Tanggal Lahir
• Alamat
• Kota
Kunci kandidat dalam file mahasiswa di atas dapat dipilih sbb :
• Nomor Pegawai
• No KTP
• Nama (tidak dapat dipakai karena sering seseorang punya nama yang
sama dengan orang lain)
• Nama + Tanggal Lahir (mungkin bisa dipakai sebagai kunci karena
kemungkinan orang dengan nama yang sama dan tanggal lahir yang
sama cukup kecil)
• Nama + Tempat Lahir + Tanggal Lahir (dapat dipakai sebagai kunci)
• Alamat dan Kota (bukan kunci)

Kunci Primer (Primery Key)
Primary key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya
mengidentifikasi secara unik suatu kekadian spesifik, tetapi juga dapat
mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
Setiap kunci kandidat dapat menjadi kunci primer tetapi sebaliknya sebaiknya
dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang
ada.
Contoh :
• No Pegawai (karena sifatnya yang unik maka tidak mungkin pegawai
mempunyai Nomor Pegawai yang sama).
• No KTP (Bisa dipakai misalnya untuk pegawai yang baru belum
mendapatkan nomor pegawai maka bisa digunakan nomor KTP untuk
sementara sebagai kunci primer.
• Kode_Kuliah (bisa dipakai untuk data mata kuliah karena kode mata
kuliah bersifat unik untuk tiap mata kuliah)

Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer.
Kunci alternatif ini sering digunakan untuk kunci pengurutan misalnya dalam
laporan.
Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah satu atribut aatau satu set minimal atribut yang
melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya. kunci tamu
ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer induk yang
direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan
satu lawan banyak (one to many relationship)
Contoh :
File Transaksi Gaji Bulanan
• No Pegawai
• No Bukti
• Tanggal
• Jumlah Gaji Kotor
• Jumlah Potongan
• Jumlah Gaji Bersih
• Jumlah Pajak
Kunci Tamu
• No Pegawai (karena Gaji berhubungan dengan file Pegawai)
Kunci Primer
• No Bukti (karena unik dan mewakili entity)
Kunci Kandidat
• No Pegawai + Nomor Bukti (Unik dan menunjukkan hubungan dengan
file Pegawai)
Dalam hubungan dua buah file yang punya relationship banyak lawan banyak
maka terdapat 2 kunci tamu pada file konektornya.
Contoh :
File Proyek berisi atribut
• No Proyek
• Tgl Mulai
• Tgl Selesai
• Anggaran
File Pegawai Berisi Atribut
• No Pegawai
• Nama
Hubungan antara file tersebut adalah banyak lawan banyak yaitu satu
pegawai mengerjakan lebih dari 1 proyek dan 1 proyek dikerjakan oleh
beberapa pegawai maka untuk menunjukkan hubungan tersebut dipakai file
konektor yang berisi kunci tamu dari kedua file.
File Proyek Pegawai berisi atribut :
• No Proyek
• No Pegawai
• Jam Kerja
Maka pada file proyek pegawai terdapat kunci tamu yaitu nomor proyek dan
no pegawai. Kedua atribut tersebut juga merupakan kunci primer.

Kebergantungan Fungsi
Kebergantungan Fungsi didefinisikan sebagai
Diberikan sebuah relasi R, atribut Y dan R adalah bergantung fungsi
pada atribut X dari R jika dan hanya jika setiap nilai X dalam R punya
hubungan dengan tepat satu nilai Y dalam R (dalam setiap satu waktu).
File relasi pegawai atribut berisi :
• No Pegawai
• No KTP
• Nama
• Tempat Lahir
• Tgl Lahir
• Alamat
• Kota
Isi dari atribut nama bergantung pada No Pegawai. Jadi dapat dikatakan
bahwa atribut nama bergantung secara fungsi pada No Pegawai dan Nomor
Pegawai menunjukkan secara fungsi nama. jika anda mengetahui no pegawai
maka anda dapat menentukan nama pegawai tersebut. Notasi untuk
kebergantungan fungsi ini adalah
No Pegawai 1DPD atau
Nama = f(No Pegawai)

Bentuk-Bentuk Normalisasi
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Bentuk Normal Kesatu (1 NF / First Normal Form)
Bentuk Bentuk Normal Kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk
dalam file flat, data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari
field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang ulang atau
atribut bernilai ganda (multi value). Tiap field hanya satu pengertian, bukan
merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua. Hanya satu arti
saja dan juga bukanlah pecahan kata kata sehingga artinya lain.
Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi
maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Contoh :
Kelas (Kode Kelas, Nama Kelas, Pengajar)
Ini merupakan bentuk 1NF karena tidak ada yang berganda dan tiap
atribut satu pengetian yang tunggal
Contoh Data
Kode Kelas Nama Kelas Pengajar
1111 Basis Data Muhamad Ali
2222 Riset Pemasaran Ahmad Yunani
3333 Pemrograman Suryo Pratolo
Mahasiswa (NPM, Nama, Dosen Wali, Semester1, Semester2 Semester3)
Mahasiswa yang punya NPM, Nama, Dosen Wali mengikuti 3 mata
kuliah. Di sini ada perulangan semester sebanyak 3 kali. Bentuk seperti
ini bukanlah 1 NF
Contoh Data :
NPM Nama Dosen Wali Sem 1 Sem 2 Sem 3
1000 Sally Fatimah Dedy S 1234 3100
1001 Inul Daratista Ruslan 1234 2109
1002 Putri Patricia Denmas 2100 3122
Bentuk 1 NF dari bentuk di atas adalah sbb :
NPM Nama Dosen Wali Semester
1000 Sally Fatimah Dedy S 1234
1000 Sally Fatimah Dedy S 3100
1001 Inul Daratista Ruslan 1234
1001 Inul Daratista Ruslan 2109
1002 Putri Patricia Denmas 2100
1002 Putri Patricia Denmas 3122

Bentuk Normal Kedua (2 NF)
Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi
kriteria bentuk Normal Kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung
secara fungsi pada kunci utama, sehingga untuk membentuk Normal Kedua
haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik dan dapat
mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
Dari contoh relasi mahasiswa pada bentuk Normal Kesatu, terlihat bahwa
kunci utama adalah NPM. Nama Mahasiswa dan Dosen Wali bergantung
pada NPM, Tetapi Kode Semester bukanlah fungsi dari Mahasiswa maka file
siswa dipecah menjadi 2 relasi yaitu :
Relasi Mahasiswa
NPM Nama Dosen Wali
1000 Sally Fatimah Dedy S
1001 Inul Daratista Ruslan
1002 Putri Patricia Denmas
Dan
Relasi Ambil Kuliah
NPM Kode Kuliah
1000 1234
1000 3100
1001 1234
1001 2109
1001 2100
1001 3122

Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk
Normal Kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang
transitif. Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada
kunci primer secara menyeluruh.
Contoh pada bentuk Normal kedua di atas termasuk juga bentuk Normal
Ketiga karena seluruh atribut yang ada di situ bergantung penuh pada kunci
primernya.

Boyce-Codd Normal Form (BNCF)
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk
Normal ketiga. Untuk menjadi BNCF, relasi harus dalam bentuk Normal
Kesatu dan setiap atribut dipaksa bergantung pada fungsi pada atribut super
key.
Pada contoh dibawah ini terdapat relasi Seminar, Kunci Primer adalah NPM +
Seminar. Siswa boleh mengambil satu atau dua seminar. Setiap seminar
membutuhkan 2 pembimbing dan setiap siswa dibimbing oleh salah satu
diantara 2 pembimbing seminar tersebut. Setiap pembimbing hanya boleh
mengambil satu seminar saja. pada contoh ini NPM dan Seminar
menunjukkan seorang Pembimbing.

Relasi Seminar
NPM Seminar Pembimbing
1000 S100 Siska
1001 S100 Sinta
1002 S101 Sukma
1001 S101 Sukma
1003 S101 Akbar
Bentuk Relasi Seminar adalah bentuk Normal Ketiga, tetapi tidak BCNF
karena Kode Seminar masih bergantung fungsi pada Pembimbing, jika setiap
Pembimbing dapat mengajar hanya satu seminar. Seminar bergantung pada
satu atribut bukan super key seperti yang disayaratakan oleh BCNF. Maka
relasi Seminar harus dipecah menjadi dua yaitu :
Relasi Pembimbing Relasi Seminar – Pembimbing

Pembimbing Seminar NPM Pembimbing
Siska S100 1000 Siska
Sinta S100 1001 Sinta
Sukma S101 1002 Sukma
Akbar S101 1001 Sukma
1003 Akbar

Penerapa Bentuk Normalisasi
Proses perancangan basis data dapat dimulai dari dokumen dasar yang
dipakai dalam sistem sesungguhnya. Kadang-kadang basis data dibentuk dari
sistem nyata yang mempunyai bentuk masih belum menggambarkan entitasentitas
secara baik. Sebagai contoh basis data yang dibangun dari daftar
faktur pembelian sebagai berikut :

PT. Denmas Makmur FAKTUR PEMBELIAN
Jl. Sekeloa Utara No 62/152 C
Bandung
Kode Pemasok : A101 Tanggal : 07/03/2004
Nama Pemasok : Akbar Comp. Nomor : 111
Kode Nama Barang Jumlah Harga Total
A1 DD RAM 128 10 200.000 2.000.000
A2 GForce-FX 5200 10 500.000 5.000.000
A3 Athlon 2500 + 10 700.000 7.000.000
Total faktur 14.000.000
Jatuh Tempo Faktur : 07/04/2004


Langkah Pertama
Bentuklah menjadi tabel Un-Normalized, dengan mencantumkan semua field
data yang ada.
No.
Fak
Kode
Supp
Nama
Suppl
Kode
Barang
Nama
Barang
Tgl Jatuh
Tempo Qty Harga Jumlah Total
111 A101 Akbar
Comp
DR128 DRAM 07/03/04 07/04/04 10 200 2000 2000
222 B111 Bona
Comp
GF52 GForce 10/02/04 15/03/04 10 500 5000 5000
Ath25 Ath 25 10 700 7000 7000

Menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang doubel tidak perlu
dituliskan. Terlihat record-record yang tidak lengkap, sulit untuk
membayangkan bagaimana bentuk record yang harus dibentuk untuk
merekam data tersebut.

Langkah Kedua
Ubahlah menjadi bentuk Normal Kesatu dengan memisahkan data pada fieldfield
yang tepat dan bernilai atomik, juga seluruh record harus lengkap
datanya. Bentuk file masih flat.
Dengan bentuk Normal Kesatu ini telah dapat dibuat satu file dengan 11 field
yaitu No faktur, Kode Suplier, Nama Suplier, Kode Barang, Nama Barang,
Tanggal, Jatuh Tempo, Quntity, Harga, Jumlah, Total.
No.
Fak
Kode
Supp
Nama
Suppl
Kode
Barang
Nama
Barang
Tgl Jatuh
Tempo
Qty Harga Jumlah Total
111 A101 Akbar
Comp
DR128 DRAM 07/03/04 07/04/04 10 200 2000 2000
222 B111 Bona
Comp
GF52 GForce 10/02/04 15/03/04 10 500 5000 5000
222 B111 Bona
Comp
Ath 25 Ath 25 10/02/04 15/03/04 10 700 700 700
Namun bentuk Normal Kesatu ini mempunyai banyak kelemahan diantaranya
yaitu :
• Penyisipan data
Kode Suplier dan Nama Suplier tidak bisa ditambahkan tanpa adanya
transaksi pembelian.
• Penghapusan data
Jika salah satu record dihapus maka semua data yang ada di situ akan
terhapus juga.
• Pengubahan data
Data suplier ditulis berkali-kali (Kode dan Nama). Jika suatu saat terjadi
perubahan Nama suplier maka harus mengganti semua record yang
ada data supliernya. Bila tidak maka akan terjadi inkonsistensi.
• Redundansi
Field jumlah merupakan redundansi karena setiap harga dikalikan
kuantitas hasilnya adalah jumlah, sehingga field ini dapat dibuang. Bila

tidak maka dapat mengakibatkan inkonsistensi jika terjadi perubahan
harga.

Langkah Ketiga
Pembentukan Normal Kedua dengan mencari field kunci yang dapat dipakai
sebagai patokan dalam pencarian dan yang mempunyai sifat yang unik.
Melihat kondisi dari permasalahn faktur di atas dapat diambil kunci kandidat
sbb :
• No faktur
• Kode Suplier
• Kode Barang
Buatlah tiga tabel dengan kunci tersebut, lihatlah kebergantungan fungsional
field lain terhadap kunci, maka didapatkan tabel sbb :
Dengan pemecahan seperti di atas maka sebagian dari pertanyaan pengujian
pada bentuk normal kesatu yaitu masalah penyisipan, penghapusan dan
pengubahan dapat dijawab. Data suplier dapat ditambahkan kapan saja tanpa
harus ada transaksi pembelian.
Namun permasalahan masih ada yaitu pada tabel nota
• Field Kuantitas dan Harga tidak bergantung peenuh pada kunci primer
nomor nota, ia juga bergantung fungsi pada kode barang. Hal ini
disebut sebagai kebergantungan yang transitif dan harus dipisahkan
dari tabel.
• M=redundansi masih terjadi, yaitu setiap kali satu nota yang terdiri dari
5 mavcam barang yang dibeli maka 5 kali pula nota dituliskan ke
nomor nota, tanggal nota, tempo dan total. Ini harus dipisahkan bila
terjadi penggandaan tulisan yang berulang-ulang.

Langkah Ke 4
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field
yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Maka
terbentuklah tabel sbb :

Langkah Ke-5
Pengujian di sini untuk memastikan kebenaran isi tabel dan hubungan antara
tabel tersebut. Ujian bahwa setiap tabel haruslah punya hubungan dengan
tabel yang lainnya. Bila tidak ada penghubungan antar tabel maka dapat
dikatakan perancangan untuk membuat satu basis data adalah gagal.

Langkah Ke-6 Relasi Antar tabel
Gambarkan hubungan relasi antar file yang ada sbb :
Pengertian relasi di atas adalah
• Satu supplier punya banyak nota
• Nota punya relasi dengan suplier bukan sebaliknya suplier punya relasi
terhadap nota.
• Satu nota punya banyak transaksi barang
• Satu barang terjadi beberapa kali transaksi pembelian barang.

Langkah Ke-7
Permasalahan di atas hanya terbatas pada satu dokumen Faktur pembelian
barang, padahal pada kenyataannya tentu faktur tersebut mempunyai
dokumen pelengkap misalnya nota penjualan barang, laporan stok barang,
Materi Kuliah Basis Data

laporan penjualan, laporan pembelian dan masih banyak lagi laporan dan
dokumen data enty lainya.
Dengan langkah-langkah perancangan seperti di atas maka diperoleh fieldfield
untuk melengkapi tabel-tabel yang ada dalam satu basis data. Misalnya
tabel barang dengan bertambahnya field yang lain menjadi